Rabu, 11 Juli 2012

RESENSI BUKU NON FIKSI PRAGMATIK (TEORI DAN ANALISIS)


RESENSI BUKU NON FIKSI
PRAGMATIK (TEORI DAN ANALISIS)

Disusun Guna:

Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Membaca Komprehensif
Dosen Pengampu: M. Fakhrur Saifudin




Disusun oleh :

HUTAMA PUTRA  A 310110100


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012





             A.    Buku Pragmatik (Teori dan Analisis)


 
B.     Identitas Buku                        :
a. Judul : Pragmatik (Teori dan Analisis)
b. Penulis : Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum.
c. Penerbit : Yuma Pustaka
d. Tebal : 145
e. Tahun Terbit: 2010

            C.     Isi Buku

Buku non fiksi ini berjudul Pragmatik (Teori dan Analisis). Buku ini ditulis oleh Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum. Seorang Magister Humaniora dan Doktor bidang Linguistik dan Pragmatik.
Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum. Lahir di Sragen, 13 Oktober 1976. Buku Pragmatik (Teori dan Analisis) ini bukanlah satu-satunya hasil karya penulis. Akan tetapi, ada beberapa seluk beluk bahasa yang diterbitkan oleh Yuma Pustaka
Buku yang berjudul Pragmatik : Teori dan Analisis ini mengupas teori-teori pragmatik dan berbagai hal yang terkait dengan pragmatik secara ringkas, padat, jelas, lengkap. Diawali dengan pengertian pragmatik, kemudian dilanjutkan dengan wacana pragmatik, situasi tutur, kalimat dan ujaran dalam pragmatik, interpretasi pragmatik, dan diakhiri dengan analisis pragmatik.
Dalam buku ini dijelaskan bahwa ilmu Pragmatik yaitu cabang bahasa yang mempelajari tentang bagaimana bahasa itu digunakan dalam komunikasi , dan bagaimana pragmatik menyelidiki makna sebagai konteks, bukan sebagai sesuatu yang abstrak dalam komunikasi.
Pragmatik juga dijelaskan menelaah bahasa dari pandangan fungsional bahasa, struktur bahasa mengacu pada faktor-faktor non linguistik berupa kaidah-kaidah diluar bahasa
Perkembangan Pragmatik juga saling berhubungan erat dengan bidang sosiolinguistik dan semantik.
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa pragmatik merupakan kajian bahasa yang terikat konteks. Sebuah tuturan dapat digunakan untuk mrnyampaikan beberapa maksud dan sebaliknya satu maksud dapat disampaikan oleh beberapa tuturan, hal ini dipengaruhi konteks yang melingkupi tuturan tersebut.
Dalam hal kajian peristiwa tutur komunikasi antar individu pasti saling bertukar informasi yang berupa pikiran, gagasan, maksud. Peristiwa tutur yang dimaksud adalah berlangsungnya interaksi dalam suatu bentuk ujaran yang melibatkan dua pihak atau lebih yang terorganisasikan untuk mencapai suatu tujuan .
Aneka ragam analisis pragmatik atau analisis fenomena-fenomena pragmatikterdapat pada salah satu surat kabar yaitu solopos sebagai salah satu wahana untuk wadah penyampaian tanggapan permasalahan yang aktual di kota Solo, khususnya warga Solo di yang disebut RWSNS. Pengertian tentang fenomena pragmatik yaitu unsur-unsur pragmatik yang dapat menjembatani pemahaman segala sesuatu yang sedang dibicarakan oleh penulis dan pembaca.

             D.    Kelebihan Buku dan kekurangan Buku

                               I.   Kelebihan Buku :

a.       Pembahasan dalam setiap uraian materi mudah dipahami
b.      Terdapat contoh beserta penjabarannya, sehingga pembaca mudah untuk memahami dan mengetahui isi dari buku ini.
c.       Terdapat teori yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh linguis dari mancanegara sehingga lebih memperluas penjelasan.

                            II.   Kelemahan Buku
a.       Terlalu banyaknya penggunaan kata asing dalam materi
b.      Tidak adanya kesimpulan per bab pada akhir-akhir halaman buku
c.       Penjelasan materi yang terlalu panjang membuat pembaca mudah bosan hal ini juga didukung dengan tidak adanya gambar penunjang kejelasan materi disetiap bab. 

E.    Prifil penulis

Nama Lengkap                 : Dr.Muhammad Rohmadi, M. Hum
Tempat, tanggal lahir        : 13 Oktober 1976, Sragen
Pekerjaan                          : Dosen progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP
                                            UNS dan Jurusan PBSID FKIP UMS Surakarta

Alamat      `                       :
Jl. Samudra Pasai No .47, Kleco RT 02/01 Kadipiro, Surakarta
Telp. (0271) 5863084 / 081 225 996 53

Pendidikan                        : SD N Pungsari  I (1988)
SMP N I Plupuh (1991)
SMA N Gemolong (1994)
Bahasa dan Sastra Indonesia,Bidang linguistik (S.1        ) UNS (1999)
Magister Humaniora (S.2)  UGM ( 2002)
Doktor Linguistik/ Pragmatik (S.3) UGM (2006-2009)

Minggu, 10 Juni 2012

reproduksi abstrak


ABSTRAK
Roberto, Dwi Aldhomoro. X1206045. PENINGKATAN KEMAMPUAN
MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN STRATEGI 3M
(MENIRU, MENGOLAH, DAN MENGEMBANGKAN) PADA SISWA
KELAS X.I SMA NEGERI 1 MUSUK KABUPATEN BOYOLALI
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2009/2010. SKRIPSI, SURAKARTA:
FAKULTAS KEGURURAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010.
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) meningkatkan proses pembelajaran menulis cerpen, ditandai dengan timbulnya keaktifan siswa yang meliputi rasa semangat, motivasi serta minat yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran menulis ditandai dengan aktif bertanya maupun memberikan tanggapan, aktif mengerjakan tugas serta menjawab pertanyaan guru melalui penerapan strategi 3M.(2) meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X.1 SMA Negeri 1 Musuk di ditandai dengan hasil pekerjaan siswa yang telah mencapai angka yang sesuai standar KKM 65 ke atas melalui penerapan strategi 3M. Penelitian in berbentuk penelitian tindakan kelas dengan strategi deskriptif komparatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X.1 SMA Negeri 1 Musuk Kabupaten Boyolali, Semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010 Adapun jumlah siswa kelas X.1 adalah 33 siswa. 12 Siswa berjenis kelamin laki-laki dan sisanya sebanyak 21 siswa berjenis kelamin perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, angket, wawancara, serta analisis dokumen. Pelaksanaan tindakan dilakukan mulai dari pratindakan, siklus I, siklus II, dan siklus III. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa (1) Terjadi Peningkatan Kemampuan Pembelajaran Menulis Cerpen di Setiap Siklus, (2) Terjadi Peningkatan Proses Pembelajaran Menulis Cerpen di Setiap Siklus. Peningkatan proses pembelajaran menulis cerpen yang meliputi siklus I 69,6 %, pada siklus II 84, 8 %, dan pada siklus III 93,9 %. Peningkatan kemampuan menulis cerpen meliputi siklus I 66,6%, siklus II 84,8%, serta sebesar 90,9% pada siklus III.

Nama       : Hutama Putra
Nim         : A310110100
kelas        : B

Lampiran :

Abstrak

Peningkatan kemampuan menulis cerpen melalui penggunaan strategi 3M ( meniru, mengolah, dan mengembangkan ) pada siswa kelas X.1 SMA N 1 Musuk Kabupaten Boyolali memiliki tujuan yaitu diantaranya: (1) peningkatan proses pembelajaran menulis cerpen, ditandai dengan timbulnya keaktifan siswa yang meliputi rasa semangat, motivasi serta minat yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran menulis ditandai dengan aktif bertanya maupun memberikan tanggapan, aktif mengerjakan tugas serta menjawab pertanyaan guru melalui penerapan strategi 3M kemudian yang ke dua adalah peningkatan kemampuan menulis cerpen pada siswa-siswa melalui metode 3M (  meniru, mengolah, dan mengembangkan )
Penelitian yang dilakukan oleh Roberto, Dwi Aldhomoro berbentuk strategi deskriptif komparatif. Subjek penelitian ini adalah Siswa-siswi SMA N 1 Musuk Kabupaten Boyolali, tepatnya di kelas X1 semester 2 Tahun ajaran 2009/2010. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, angket, wawancara, serta analisis dokumen. Pelaksanaan tindakan dilakukan mulai dari pratindakan, siklus I, siklus II, dan siklus III. Kemudian setiap siklus memiliki 4 tahapan yaitu (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Roberto, Dwi Aldhomoro menyimpulkan dalam penelitiannya yaitu Peningkatan proses pembelajaran menulis cerpen yang meliputi siklus I 69,6 %, pada siklus II 84, 8 %, dan pada siklus III 93,9 %. Peningkatan kemampuan menulis cerpen meliputi siklus I 66,6%, siklus II 84,8%, serta sebesar 90,9% pada siklus III.

Minggu, 11 Maret 2012

NAMA    : HUTAMA PUTRA
NIM    : A310110100
KELAS    : 2B   



Resume dari buku :
judul buku : LInguistik Umum
Pengarang : Drs. Abdul Chaer
Bab Linguistik Sebagai ILmu


1.    FONETIK
Fonetik adalah bidang linguistik umum yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Fonetik memiliki urutan proses yaitu dibedakan menjadi tiga fonetik, yaitu fonetik artikulatoris, fonetik akustik, dan fonetik audiotoris.
Fonetik artikulatoris disebut juga fonetik organis atau fonetik fisiologis yakni mempelajari mekanisme alat-alat bicara pada manusia dalam menghasilkan bunyi bahasa, fonetik akustik yaitu mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis atau fenomena alam, sedangkan fonetik audiotoris mempelajari bagaimana mekanisme penerimaan bunyi bahasa oleh alat pendengaran manusia.
Dari ketiga fonetik tersebut yang paling berurusan dengan linguistik umum adalah fonetik artikulatoris, sebab fonetik inilah yang berkenaan dengan masalah bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu dihasilkan atau dihasilkan oleh manusia. Sedangkan fonetik akustik berhubungan dengan ilmu fisika sedangkan audiotoris berkenaan dengan bidang kedokteran
2.    PROSES FONASI

Terjadinya proses bunyi bahasa pada umumnya dimulai dengan proses pemompaan udara keluar dari paru-paru melalui pangkal tenggorok ke pangkal tenggorok, yang di dalamnya terdapat pita suara. Supaya udara bisa keluar terus keluar, pita suara itu harus terbuka . setelah melalui pita suara udara tersebut keluar melalui rongga mulut ataupun rongga hidung dan udara tersebut diteruskan ke udara bebas. Kalau udara yang dari paru-paru keluar tanpa mendapatkan hambatan apa-apa, maka kita tidak akan mendengar bunyi apa-apa
Hambatan terhadap udara atau arus udara yang keluar dari paru-paru itu dapat terjadi mulai dari tempat yang paling dalam. Yaitu pita suara, sampai pada tempat paling luar, yaitu bibir atas dan bawah.



3.     TULISAN FONETIK
Dalam studi linguistik dikenal adanya beberapa sistem tulisan dan ejaan, di antaranya tulisan fonetik untuk ejaan fonetik, tulisan fonemis untuk ejaan fonemis, dan sistem aksara tertentu (seperti aksara Latin, dan sebagainya) untuk ejaan ortografis.
Tulisan fonetik yang dibuat untuk keperluan studi fonetik, sesungguhnya dibuat berdasrkan huruf-huruf dari aksara Latin, yang ditambah dengan sejumlah tanda diakritik dan sejumlah modifikasi terhadap huruf Latin tersebut. Hal ini perlu dilakukan karena abjad huruf Latin hanya berjumlah 26 huruf. Sedangkan bunyi bahasa itu banyak sekali, melebihi jumlah huruf yang ada itu. Misalya abjad mempunyai 5 buah huruf untuk melambangkan bunyi vokal, yaitu a, i, u, e, o, padahal bahasa indonesia saja mempunyai 6 buah fonem vokal
Dalam tulisan fonetik setiap huruf atau lambang hanya digunakan untuk melambangkan satu bunyi bahasa, atau, kalau dibalik, setiap bunyi bahasa, sekecil apa pun bedanya dengan bunyi yang lain, akan juga dilambangkan hanya dengan satu huruf atau lambang.

4.    KLASIFIKASI BUNYI
Pada umumnya bunyi bahasa pertama-tama dibedakan atas vokal dan konsonan. Bunyi vokal dihasilkan dengan pita suara terbuka sedikit. Pita suara yang terbuka sedikit ini menjadi bergetar ketika dilalui arus udara yang dipompakan dari paru-paru. Selanjutnya arua udara itu keluar melalui rongga mulut tanpa mendapatkan hambatan apa-apa, kecuali bentuk rongga mulut yang berbentuk tertentu sesuai dengan jenis vokal yang dihasilkan.
Bunyi konsonan terjadi setelah arus udara melewati pita suara yang terbuka sedikt atau agak lebar, diteruskan ke rongga mulut atau rongga hidungdengan mendapatkan hambatan-hambatan di tempat artikulasi tertentu. Jadi, beda terjadinya bunyi vokal dan bunyi konsonan adalah arus udara dalam pembentukan bunyi vokal setelah melewati pita suara, tidak mendapat hambatan apa-apa: sedankan dalam pembentukan bunyi konsonan arus udara itu masih mendapat hambatan atau gangguan.